Ternyata Belum Dewasa!


Sudah lama enggak posting curcol, kali ini aku kembali dengan curcol alaku sendiri. Meski sebenarnya puisi yang belum bisa disebut puisi sudah mewakili isi hati seorang dhoni tapi belum bisa aku sebut sebagai curcol. Lantas sepertia apa yang dhoni sebut curcol? Ini jawabannya.

(Bahasa ini bahasa curcol bebas, ingin meluapkan beban pikiran dan perasaan seorang dhoni)

Dewasa ya! Kata yang memang sangat berharga dan bertahta. Apa sih dewasa itu? yang gimana sih dewasa itu?

Orang bilang katanya gua dewasa entah itu dari mana mereka pada liat gua dan bisa bilang gua dewasa. Secara pemikiran? Atau raut muka? Setau gua sih kebanyakan didunia maya bilang gitu apalagi di facebook lain halnya sama di twitter. Yang udah sering liat status atau tweet gua pasti tau gua seperti apa, bahkan bisa diliat dari setiap postingan gua selama ini seperti apa gua ini.

Secara Pergaulan. Ok lah gua dewasa. Soalnya gua sering banget bahkan tiap hari selalu bergaul dengan orang-orang yang lebih dewasa dari gua, sampe sampe gua selalu manggil sama yang lebih tua dari gua, meskipun itu hanya 1 (satu) ataupun 2 (dua) tahun beda usia, bahkan seusia gua aja, gua suka manggil “Mba”, “Abang”, “Akang” dan “Kakak”. Sebenernya kalau sekarang gua agak canggung bilang gitu, enggak tau kenapa? Dan karena apa?. Tapi, gua selalu inget apa yang diajarkan kedua orang tua gua sendiri “Hargailah mereka yang lebih tua dari kamu, Jika kamu ingin dihargai sebagai Adik. Sebenarnya, dengan kata sapa saja, kita kakan menjadi saudara meski bukan sedarah. Tapi juga, kata sapa bisa membuat permusuhan antara kita”.  Nasehat ini yang tak pernah gua lupa. Sampe sekarangpun gua masih canggung bilang “Gua”.

Secara Pemikiran. Apa gua dewasa? Pemikiran gua yang selalu diminta sama temen-temen gua di dunia maya yang memang gua sendiri enggak tau sepertia apa? Bagaimana pemikiran yang dewasa itu sendiri. Gua kalau ada yang curhat sama gua, palng bilang “Ini cobaan, hadapi dengan senyuman” (Intinya). Mungkin ini yang disebut oleh mereka kalau gua dewasa. Menurut lu pada apa ini dewasa? Bagi gua enggak, soalnya yang dewasa itu sepertia apa ya? Ah jadi bingung juga gua-nya.

Secara Sifat. Nah ini yang paling menonjol dari gua. Seperti apa yang gua bilang di atas tadi, lu tau siapa gua sifat gua dari dunia maya kayak gimana. Status facebook tweet twitter,lu pasti tau. Sifat gua yang masih labil dengan usia yang masih dibawah 20 dapat lu pada liat disitu. “Ceroboh”, “Banyak Bacot”, “Ngoceh Sana-sini”, “Cengen”, “Kadang Pemalu”, “Terlalu Terbuka”, “Sering Mengeluh”, ah semuanya deh. Sifat gua yang masih anak boca.

Itu lah gua dengan adanya gua;

Gua adalah Gua
Aku adalah Aku
dan
Saya adalah Saya

***
Sorry, kalau bahasanya agak kasar dikit, eh mungkin bukan dikit yah yapi emnag kasar banget. Enggak ada maksud lain dari postingan saya kalai ini, saya hanya meluapkan emosi dan pikiran dengan cara bahasa “GUA”, meskipun enggak biasa sih kalau disini tuh pake bahasa “GUA”, yah mau gimana lagi cuma ini tempat saya curcol :mrgreen: . Sekali lagi  mohon dimaafkan 😉

NB:
Gua orangnya gak setabil, gimana suasa sih. Dibawa kemana aja ok, jang penting gak ngelanggar aturan main gua :mrgreen: ( Jangan tanya aturan mainnya gimana ya 😛 )

21 thoughts on “Ternyata Belum Dewasa!

  1. dalam setiap diri yang dewasa pun tetap tersimpan sifat kanak2nya kok hehe..
    yang penting gimana menempatkan posisinya aja.. Semoga Dhonie makin dewasa dan lebih bijak ya 🙂

  2. masih belajar dan lewat blog ini, gua mau belajar berbagi. berbagi apa aja (termasuk curcol hehe) pada orang lain. lihat di sekitar kita, dunia begitu luas. kita hidup tidak sendiri, kawan! selagi masih bisa berbagi, marilah berbagi, karena kebahagiaan itu milik bersama :Denjoy here.

Tinggalkan Balasan ke 'Ne Batalkan balasan